Sabtu, 04 Juli 2015

Selembar Penyesalan

lihai jari jemari ini mengetik, di iringi lagu instrumental yang begitu romantis, terbayang indahnya masa masa dulu, banyak hal yang kita lakukan bersama, suka duka, pahit pedih, hingga tetesan air mata yang menetes, air mata itu bukan hanya bentuk kepedihan, melainkan bentuk kebahagiaan, ingin rasanya kembali ke masa masa itu, masa dimana setiap langkahku selalu ada bayangmu, saat aku bangun dari tidurku ada ucapan yang manis di balik layar handphoneku, saat aku putus asa kau bisikan kata semangat di kupingku, saat aku mengalami ke suksesan kita merayakannya bersama, di dalam canda tawa yang ikhlas, hmmm itu hanya kenangan, kenangan yang tak akan terulang, seperti harta yang sudah hilang, tak dapat di temukan lagi, saat ini aku hanya sedang berada di depan layar berusaha melangkah kedepan mencari sesuatu yang tak akan aku lepaskan, sosok wanita yang akan menemaniku kelak di jalan yang terjal penuh rintangan penuh lubang, mungkin ini hanya harapan belaka, tapi apakah seorang yang masa lalunya kelam seperti saya mampu? apakah seorang yang menodai hati seorang wanita seperti saya bisa? apakah seorang yang membuat wanita meneteskan air mata seperti saya itu layak? apakah mampu apakah bisa apakah layak?! yang saya bisa hanyalah menundukan kepala menyesali perbuatan yang telah di lakukan dulu, aku ingin memperbaikinya kembali ke masa itu, namun aku tak bisa! apa yang harus aku lakukan?! diam terpuruk dalam penyesalan? apakah perlu aku akhiri hidup ini? tidakah pilihan lain?! kini lututku lemas, pikiranku terbuka, melihat sinar yang semakin lama semakin terang dari kejauhan, sinar apakah itu?! sinar yang mampu membuatku berubah, sinar yang mampu membuatku berdiri kembali, sinar itu berusaha pergi, akan ku dapatkan sinar itu, sinar yang indah dan mnyejukan hati.

0 komentar:

Posting Komentar